Kontrakan Angker di Rawa Belong

Kiriman cerita dari Anonim.

Pada tahun 1989, saat itu gw baru umur 4 tahun, ortu gw pindah rumah ke Rawa Belong. Rumah yang ortu gw tempatin memiliki halaman yang luas dan asri karena banyak di tumbuhi daun2 rindang. Di belakang rumah juga ada pohon, sehingga membuat suasana rumah sangat hijau. Tapi yang terjadi sesungguhnya sangat berbeda kenyataan antara suasana diluar rumah dengan suasana didalam rumah.

Rumah yang kami tempati cukup besar karena penghuninya ada 8-10 orang. Hal yang aneh pertama kali terjadi dengan munculnya suara abang gw yang baru kelas 1 SD saat itu. Suara abang gw justru terdengar di rumah ketika abang gw lagi sekolah. Ketika mendengar suara itu, nyokap gw mencari ke seluruh ruangan rumah, namun tidak menemukan abang gw (yang di rumah pada siang hari gw dan nyokap, sedangkan yang lain pada kerja).

Saat bokap gw pulang, barulah nyokap gw cerita bahwa dia dengar suara abang gw, tapi orangnya ga ada saat dicari-cari. Rupanya yang dengar suara ini bukan nyokap dan gw doank, tapi semua penghuni rumah juga mendengar suara yang sama. Bahkan sering juga terdengar suara tawa cekikikan di belakang rumah, namun saat dilihat tidak ada orang.

Rupanya hal ini membuat bokap gw menantang mahluk halus yang mengganggu kami. Ortu gw telanjang di dalam sambil berteriak "Keluar kau mahluk halus". Namun, usaha bokap gw sia2 karena tidak ada yang muncul. Bahkan setelah itu kami semakin diganggu dengan munculnya berbagai macam penampakan. Akhirnya, kamipun tidak sanggup tinggal lagi di rumah itu dan mau pindah rumah.

Kamipun terus diganggu hingga akan memindahkan perabotan rumah tangga. Kamipun tidak tahan di perlihatkan penampakan mahluk halus dan membiarkan beberapa perabotan rumah tangga yang tidak terbawa dari rumah itu. Rupanya, kami baru tahu bahwa rumah yang kami tempati, dahulunya pernah ada yang gantung diri didalamnya. Yang gantung diri adalah seorang wanita yang dihamili oleh pacarnya, dan pacarnya tidak bertanggung jawab sampai wanita itu menggugurkan janinnya.